Rabu, 21 November 2012

Three Idiot -_- Part 6

Esok malamnya….

Bagus gelisah. Dia sama sekali tak berniat pergi ke acara itu, walaupun Rizky dan Rizal sudah membujuknya dari tadi. Dan akhirnya mereka terpaksa jalan tanpa Bagus.

"Monyong..!" Bagus dikejutkan oleh suara dering HPnya, dia pun mengambil HPnya yang ada di meja belajarnya.

"Halo, ini siapa ya?" tanya Bagus.

"Hey, ini aku, Dhea…"

Bagus kaget, dia tak percaya bahwa Dhea menelponnya.

"Iya, ada apa ya?" tanya Bagus.

"Kamu masih belum berubah pikiran khan?"

"Maksud kamu?"

"Kamu masih mau ngajak aku ke acara Prom Nite khan?"

"APA?!!!"

"Iya, aku mau kok jalan ke acara itu sama kamu…"


Bagus tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.

"Apa??!! Serius?" tanya Bagus.

"Dua rius… Kamu mau khan?"

"Iya, Bagus mau. Bagus jemput kamu sekarang, ya… Kamu jangan ke mana-mana ya… Kamu tunggu aku. Pokoknya kamu jangan jalan sebelum Bagus dateng. Inget, tunggu Bagus ya… Bagus pasti dateng dan jemput kamu kok… Aku....."

"Jalannya kapan?" potong Dhea.

"O iya… Maaf…" kata Bagus malu. Bagus segera meluncur ke tempat Dhea.

****

Di lain tempat....

Alunan musik hip hop terdengar jelas dari dalam tempat Prom Nite diadakan. Rizky dan Rizal menikmati acara tersebut. Saat mereka sedang menikmati, tiba-tiba Alvin cs datang menghampiri mereka.

"Hey… Apa kabarnya di hari kekalahan kalian?" sapa Alvin dengan nada mengejek.

"O ya, mana temen loe itu? Dia pasti ga dateng karena takut dengan kekalahannya. Iya khan?" ucap Devan.

"Eh, jangan asal ngomong ya… Kalo begitu, mana Dhea? Katanya loe bakalan jalan ama dia?" tanya Rizal.

"Tenang ajah… Dia itu bakalan ke sini, tapi dia maunya jalan sendiri. Tapi apa pun itu, yang penting dia mau ikut sama gue…"

"Eh, asal loe tahu ya… Bagus itu bakalan dateng. Liat ajah nanti…" seru Rizky.

Tidak lama Rizky bilang seperti itu, Bagus pun datang. Dan dia datang bersama Dhea sambil bergandengan tangan. Dan itu membuat Rizky dan Rizal kaget setengah mati, apalagi Alvin yang tak mengira akan seperti itu.

"Bagus…!!! Hey, sini!!!" seru Rizal sambil melambai-lambaikan tangannya pada Bagus. Karena tak sabar, Rizky dan Rizal berlari kecil ke arah Bagus sambil tersenyum lebar.

"Rizky, ke mana ajah sich loe? Gue cariin dari tadi juga…" sahut Bagus.

"I LUPH U…!!!!!!!!!" teriak Rizky sambil merangkul Bagus.

"I LUPH U TOO...!!!! Eh…………." Karena latah, Bagus yang kaget mengikuti gaya Rizky. Setelah sadar, ia langsung menjauh dari Rizky. Tanpa disadari, banyak yang menertawakan mereka.

Kemudian, mereka pun berjalan menghampiri Alvin cs yang masih terdiam kaget.

"Lihat siapa yang dateng!!!!!" seru Rizal.

"Yang ini Bagus..." Rizky menunjuk Bagus. "Dan yang ini siapa, Zal…?"

"Dhea!!!" jawab Rizal dengan gaya sok dramatis.

"You're right!!!" seru Rizky.

"Dhea, kamu bilang kamu mau jalan sama aku, kok kamu jalannya sama Bagus sich?" tanya Alvin kesal.

"Maaf, Riz… Aku ga bisa bohong. Aku lebih milih Bagus. Maaf, ya…" ucap Dhea.

"Huaahuaaahahaah.... Hari ini bakal jadi mimpi buruk buat kalian!!!" sahut Rizal.

Alvin cs tak bisa menyembunyikan kekesalannya. Mereka pun pergi meninggalkan Bagus cs.

"Temen-temen kamu kenapa sich, Gus?" tanya Dhea.

"Ga tau. Bawaan lahir kale…" jawab Bagus sambil memperhatikan Rizky dan Rizal yang jingkrak-jingkrakan seperti sedang melakukan ritual memanggil arwah.

"I LUPH U ALL…!!!!" seru Rizky.

"Loe OK banget dech, Gus… Kereennnn!!!" kata Rizal.

Bagus ga nyambung. Dia hanya bengong.

****

Di sekolah….

"Huahaha... huaha... hua..." Rizky dan Rizal tidak bisa menghentikan tawa mereka atas kejadian semalam. Bagus hanya gelang-geleng kepala.

"Udah donk ketawanya… Kalian udah ketawa hampir 24 jam." sahut Bagus.

Mereka masih tertawa ngakak.

"Rizky… Rizal... Udah ah, jangan ketawa terus… Kata guru TK Bagus, ga baik tau ngetawain orang…"

"Aduh Bagus, kita tuch lagi seneng…" kata Rizal.

"Jangan seneng di atas penderitaan orang lain donk…"

"Lho, siapa yang mulai duluan? Khan Alvin Lumping ntuh…" ujar Rizal.

"Udah ah…" kata Bagus.

"I MISS U, BAGUS…!!!" seru Rizky.

"Nape sich loe? Dari kemarin kayak orang sinting. JANGAN GILA DONK…!!! Yuk, Zal… Bagus ogah deket-deket ama Rizky…" kata Bagus sambil menarik lengan Rizal.

"DON'T LEAVE ME ALONE…!!!" teriak Rizky dengan berlari ala slow motion yang dibuat-buat.

"Eh Gus, ada Dhea tuch… Udah, sana samperin…" ucap Rizal.

"Hay, Gus…" sapa Dhea.

"Hay juga…"

"Aku mau ngomong sama kamu..." ucap Bagus.

"Apa?"

"Aku… aku… aku… Aku suka sama kamu…!!!!" ucap Bagus.

"…….??" Dhea terdiam

"Aku sayang kamu…!!!!"

"…….??"

"Ae lope pyu…!!!"

"…….??" (Dhea masih diem)

"Hallou Dhea?"

"Oh… Tadi apa, Gus?"

"Kamu jangan marah. Bagus cuman mau ngungkapin perasaan Bagus ke kamu."

"Ga… Aku ga marah kok. Cuman kaget ajah… Ga nyangka…" kata Dhea.

"Kamu suka ga sama Bagus?" tanya Bagus.

"Eh, apa?"

GLEK!! Bagus menelan ludah, mengumpulkan sisa-sisa keberanian. "Kok nie cewe jadi bolot ya?" gumamnya.

"Bagus mau tanya. Apa kamu juga suka sama Bagus?" tanya Bagus.

"Eng… iya.. Aku juga suka sama kamu…!!!" jawab Dhea.

"Yang bener?"

"Iya, bener…" jawab Dhea.

"Kamu serius? Suka juga ke Bagus?"

"Serius…"

"Tapi aku khan bukan tipe lelaki berbadan macho…"

"Tapi kamu lucu…"

"Muka Bagus sama sekali ga mirip Glenn Alienskie…"

"Penting?"

"Bagus juga ga ngrokok…"

"Lhoh.. Khan malah bagus…"

"Aku ga, eh, lom bisa nyetir motor…"

"Hah?"

"Naek sepeda ajah lom bisa belok bener…"

"Eng… Ga pa pa kok.. Khan bisa belajar…"

"Bagus juga ga punya keahlian-keahlian lain yang umumnya dimiliki cowo buat memikat cewe…"

".......??"

"Ga ada satupun alat musik yang bisa Bagus mainin, kecuali mukul bedug pas lebaran. Mana ada cewe yang suka tukang mukul bedug?"

"……."

"Parahnya, Bagus lom bisa olah raga yang berhubungan dengan bola. Kaya basket, sepak bola, volley, tennis meja. Ya seperti itulah aku. Eh, ada satu lagi, Bagus  jago main catur kok. Tapi apa catur termasuk olah raga?"

"……."

"Dan seperti yang udah kamu tau. Bagus juga takut ketinggian. So, apa kamu masih bisa bilang suka ke Bagus?"

          "Kamu baik…"
          
         "Apa itu cukup?"
    
 "Apa kamu yakin, ga ada keahlian yang kamu miliki? Menurut aku, setiap orang dilahirkan dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing…"

"Bagus suka nulis puisi, cerpen, dan mau coba bikind novel. Tapi itu khan bukan keahlian khas lelaki?"

"Hey, cewe ntu makhluk yang romantis. Jadi menurut aku, itu udah lebih…"

"Bagus juga suka……"

"Apa?"

"Memasak…"

"Hah?"

"Bagus hobi M-E-M-A-S-A-K. Tapi apa untungnya cowo bisa masak? Setahu Bagus sich, ga ada cewe yang dalam buku hariannya mencantumkan kriteria cowo idamannya harus pandai memasak."

"Ooohh…"

"Jadi gimana?"

"Apanya?"

"Kamu masih suka sama Bagus?"

"Suka…"

"Bagus masih ga percaya…"

"Kenapa?"

"Kamu cantik…"

"So?"

"Pasti banyak cowo yang lebih baik dari Bagus. Lebih ganteng, kaya, yang bisa kamu dapetin…"

"Tapi mereka semua ga bisa nulis dan memahami puisi kaya kamu…"

"……"

"Mereka juga ga bisa bikinin aku Black Forest Cake, atau masak Spaghetti sama aku di dapur. Soalnya mereka ga jago masak, beda sama kamu…"

"Oughh… So sweet… Aku jadi terharu… " gumam Bagus

"Aku ini kalo ngomong ga suka, ya ga suka. Kalo aku suka, ya berarti aku SUKA !!!"

"Nghh… Kita jadian nich?"

"Ya iya donk, masa ya iya lah…" jawab Dhea

"Cieeeee... cieeeeeeee... Yang udah jadian… Cucuit !!!" seru Rizky.

Bagus dan Dhea hanya tersenyum. Pagi ini terasa indah sekali bagi Bagus, Dhea, dan juga tentunya Rizky dan Rizal.

~ FINISH ~


Duh… Kliatanya Bagus ma Dhea bahagia bangedh ya? Eh, gue pingin cerita bentaaaarr ajah… Kisah-kisah cinta mereka pas pacaran. Kisah cinta anak muda jaman sekarang…… Tapi tunggu di part selanjutnya , gag kalah seru kok... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget